Dalam budaya Tionghoa, E Gui dikenal sebagai hantu kelaparan yang tidak bisa menemukan kedamaian karena mati dalam keadaan kelaparan. Mereka sering digambarkan sebagai roh yang kurus dan selalu mencari makanan. Kisah E Gui adalah bagian dari kepercayaan Tionghoa tentang kehidupan setelah kematian dan pentingnya memberikan persembahan kepada leluhur.
Selain E Gui, ada juga Ba Jiao Gui, hantu yang dikatakan berasal dari orang yang mati karena kecelakaan atau bunuh diri. Mereka diyakini berkeliaran di dunia manusia, mencari cara untuk menyelesaikan urusan yang belum selesai.
Bulan Hantu adalah waktu di mana dipercaya gerbang antara dunia manusia dan dunia roh terbuka lebar. Selama periode ini, banyak keluarga Tionghoa yang melakukan ritual untuk menghormati arwah leluhur dan memberikan persembahan kepada roh-roh yang tidak memiliki keluarga.
Si Manis Jembatan Ancol adalah legenda urban dari Indonesia tentang hantu wanita yang menampakkan diri di Jembatan Ancol. Meskipun tidak berasal dari budaya Tionghoa, cerita ini menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Nenek Gayung dan Jelangkung adalah contoh lain dari entitas supernatural dalam kepercayaan masyarakat Indonesia. Nenek Gayung dikaitkan dengan roh yang menghantui toilet, sementara Jelangkung adalah permainan yang melibatkan memanggil roh menggunakan media tertentu.
Hantu Saka dan Hantu Sundel Bolong juga merupakan bagian dari mitologi Indonesia. Hantu Saka adalah roh penjaga yang diwariskan dalam keluarga, sementara Hantu Sundel Bolong adalah hantu wanita dengan lubang di punggungnya.
Roh-roh penjaga alam dalam budaya Tionghoa diyakini sebagai pelindung tempat-tempat tertentu seperti gunung, sungai, dan hutan. Mereka dihormati dan diberikan persembahan untuk memastikan keselamatan dan kemakmuran.
Untuk informasi lebih lanjut tentang dunia supernatural dan permainan online, kunjungi larisbetbet303 link atau larisbetbet303 login untuk pengalaman bermain yang unik.